Responsive Ads Here

Rabu, 16 Mei 2018

Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Plastik Bekas

Budidaya Belut Dengan Kolam Drum

Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Plastik- Belut adalah binatang jenis ikan yang dikenal sebagai ikan yang paling licin dan susah untuk ditangkap, jika kita pegang belut ini akan selalu dapat meloloskan diri karena tubuhnya yang licin dan bentuknya yang memanjang. Jika dilihat sekilas, belut terlihat seperti halnya ular yang berada di air, ikan bentuknya yang sebagian orang dianggap menjijikkan justru adalah ikan yang memiliki gizi yang sangat bagus. Belut saat ini menjadi makanan favorit bagi beberapa orang, dan bahkan belut ini diexport ke luar negeri.

budidaya belut sederhana
Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas
Pada tahun 2015 saat ini permintaan belut konsumsi semakin meningkat, padahal kita tahu dinegara kita budidaya pembesaran belut semakin bertambah, namun hal itu tidak mampu untuk menutupi permintaan pasar yang selalu kehabisan stok. Jika kita sudah melihat peluang tersebut, Anda sebagai seorang wirausahawan apakah akan diam saja? Tentunya tidak, jadi cobalah untuk memulai budidaya belut untuk pembesaran, karena hal ini sangat mudah dan tidak perlu keahlian tertentu.

Ikan belut ini sangat kuat dan tidak mudah mati, dan belut juga mampu hidup dalam keadaan air berlumpur karena belut ini memiliki 2 sistem pernapasan, jadi Anda tidak perlu kuatir jika ingin budidaya belut dalam area yang sedikit air. Belut dahulu banyak ditemukan diarea persawahan, namun seiring dengan majunya teknologi banyak sekali pupuk/obat-obatan pertanian berbahan kimia yang digunakan untuk mengobati tanaman disawah. Hal itu tentunya memicu untuk membuat belut tidak dapat berkembang biak dan akan mati, jadi saat ini kita sudah susah untuk menemukan belut yang hidup dipersawahan. Selain dipersawahan belut juga ditemukan dirawa-rawa yang banyak lumpurnya, karena belut sangat menyukai area yang berair dan juga berlumpur.

cara berternak belut dalam terpal
Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas
Jika pada pertemuan kemaren saya telah membahas tentang “Budidaya Belut Sukses Dengan Langkah Mudah” maka disini saya akan membahas bagaimana budidaya belut untuk pembesaran dengan menggunakan drum bekas sebagai media kolam. Jika menggunakan drum bekas sebagai media kolam budidaya belut maka akan lebih praktis karena sifatnya yang portable (dapat dipindahkan). Selain itu dengan menggunakan drum sebagai kolam budidaya belut juga akan mengurangi sampah plastik atau seng yang bertebaran dilingkungan rumah kita.

Sekilas yang perlu kita ketahui tentang modal awal untuk memulai budidaya pembesaran belut adalah sebagi berikut :

Harga Bibit Belut

Harga bibit belut perkilonya adalah sekitar Rp.55.000/ kg dengan isi (75-110 ekor/kg)

Harga Jual Belut

Untuk harga jual belut yang sudah siap dikonsumsi adalah sekitar 32.000/kg dengan isi (3-5 ekor/kg)
Baiklah sekarang kita akan memulai untuk membahas bagaimana langkah-langkah untuk bagaimana Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas.

Persiapan Pembuatan Kolam Drum Bekas Untuk Budidaya Belut

Mengunakan drum bekas sebagai kolam merupakan jenis kolam yang termasuk dalam kategori semi permanent, dalam jenis kolam yang semi permanent kita juga bisa menggunakan tong,terpal,atau media lain yang bisa untuk menampung air. Dengan pemakain ini tentunya tidak memiliki umur yang panjang, karena drum terbuat dari bahan seng yang mudah karatan dan akhirnya rusak/bocor. Sangat berbanding terbalik jika kita menggunakan kolam tembok untuk budidaya pembesaran belut, yang sifatnya tahan lama.
Kolam Belut Dari Drum

Dibawah ini adalah langkah-langkah yang harus kita lakukan jika ingin menggunakan drum bekas sebagai media kolam pembesaran belut :

  1. Drum/Tong bekas harus dibersihkan terlebih dahulu, terutama bagian dalam agar tidak terdapat zat jahat yang akan mengganggu kelangsungan hidup belut yang akan kita budidaya.
  2. Lubangi drum dengan bentuk memanjang.
  3. Peletakan drum harus ditanah yang datardan teduh, jangan lupa untuk mengganjal kanan kiri drum agar tidak menggelinding karena drum berbentuk lingkaran.
  4. Buatlah saluran pembuangan pada bagian bawah drum.
  5. Buatlah pelindung/tutup pada drum agar belut terlindung dari panas yang menyengat, karena drum ini akan sangat panas jika terkena panas.

    Cara membuat Media Tumbuh Untuk Budidaya Belut

    Pada bagian ini kita harus teliti dalam membuatnya, karena medi tumbuh yang akan kita masukkan kedalam drum sebagi kolam adalah hal penting yang akan menunjang sukses tidaknya pembesaran belut. Dialam bebas belut sangat menyukai lumpur yang subur, banyak makanan disana dan juga nyaman untuk kelangsungan hidupnya. Jadi kita dituntut untuk bisa memberikan kenyamanan hidup didalam drum untuk tempat belut tinggal. Untuk Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas, sebenarnya tidaklah sulit untuk membuatnya, dengan bahan-bahan yang musah didapat kita dapat membuatnya. Dibawah ini adalah langkah-langkah membuat media tumbuh untuk budidaya pembesaran belut dengan menggunakan drum bekas sebagai kolam :
    1. Masukkan jerami yang sudah dirajang kedalam drum hinggi mencapai ketebalan sekitar 50cm.
    2. Langkah kedua siaramlah jerami tersebut dengan menggunakan mikroorganisma stater dengan tarakan 1 liter/drum.
    3. Langkah ke 3 berilah pupuk kompos dengan ketebalan sekitar 6cm, bisa dengan menggunakan pupuk kandang, kotoran ternak, dan kotoran unggas.
    4. Selanjutnya masukkanlah lumpur kering dengan ketebalan sekitar 25cm, lumpur kering harus sudah dcampurkan dengan pupuk TSP dengan takaran sekitar 5kg.
    5. Terakhir, kita sudah bisa mengisi dengan air bersih dengan tinggi sekitar 15cm, lalu biarkan kira-kira 2 minggu lamanya, agar proses fermentsi lebih maksimal.

    Cara Pemilihan Bibit belut

    Ciri Ciri Bibit Belut Yang Baik
    Jika drum bekas sebagai media kolam sudah siap digunakan maka segera tebarkan bibit belut, dan pada tahap ini juga mempengaruhi berhasil tidaknya budidaya pembesaran belut. Hal penting yang akan kita lakukan pada tahap ini adalah cara pemilihan bibit yang baik agar bisa tumbuh dengan baik pula. Dan dibawah ini adalah ciri-ciri bibit yang baik untuk budidaya pembesaran belut :
    1. Pilihlah ukuran belut yang seragam agar nantinya saat tumbuh bisa bersamaan dan panen bersama pula.
    2. Pilihlah yang aktif, gesit dan tidak lemas.
    3. Bibit harus tidak cacat dan tidak penyakitan
    4. Pilihlah yang berukuran panjang 10-12cm.

    Cara Memberi Pakan Belut

    Pada tahap ini juga merupakan hal penting yang mempengaruhi proses tumbuhnya belut yang kita budidayakan, karena makanan sangatlah penting untuk makhluk hidup supaya hidup dan berkembang biak. Makanan yang baik juga akan menghasilkan pertumbuhan yang bagus, jadi pemberian pakan harap diperhatikan.

    Pemberian pakan juga jangan sampai telat karena jika kelaparan belut yang lebih besar akan memakan belut yang lebih kecil, dan pemberian pakan juga harus mencapai 5-20% dari bobot tubuh /hari.

    Pemberian pakan yang paling tepat adalah saat hari gelap, kita bisa memulai memberi pakan tersebut pada sore hari dan saat matahari terbenam meraka akan cari mangsa. Belut sangat menyukai pakan hidup/alam seperti : cacing, kecebong, katak, ikan rucah, keong mas, bekicot, bangkai ternak, dll. Sebelum memberikan pakan tersebut sebaiknya direbus terlebih dahulu, agar nantinya pakan mudah untuk dimakan dan dicerna.

    Cara Panen Belut Pada Kolam Drum

    Saat ini adalah saat yang kita tunggu-tunggu, proses pemanenan belut juga tergolong tidak lama, jika kita menebar benih dengan berat 2kg dan ukuran panjang bibit 10-12cm maka hanya dengan jangka waktu 3-4 bulan belut sudah siap dipanen. Harga bibit belut juga sangat murah, dengan harga sekitar 50rb/kilo dengan isi kira-kira 75-110 ekor. Dan harga jualnya tergolong sangat mahal yaitu bisa mencapai 32rb/kilo dengan isi 3-5 ekor.
    Panen Belut Hasil Budidaya Pada Kolam Drum Bekas

    Memang untuk usaha seperti ini diperlukan ketelatenan dan juga kesabaran, dan tentunya juga disertai pengalaman, untuk itu jangan pernah untuk takut mencoba, somoga tips tentang Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas bisa membantu Anda untuk memulai bisnis baru untuk sampingan, salam sukses para pembudidaya!!

    Demikian tips yang saya bagikan tentang Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Budidaya Belut Sukses Dengan 6 Langkah Yang Sangat Mudah.

    Cara Budidaya Cacing Lor Sawah Dengan Praktis Dan Mudah

    Cara Budidaya Cacing

    Baiklah kali ini saya akan memberikan ulasan tentang cara budidaya cacing, namun sebelumnya perlu kita harus mengetahui tentang seluk beluk mengapa harus budidaya cacing tanah. Jadi, apa yang sih pekerjaan yang tidak akan di lakukan olah manusia agar supaya mendapatkan penghasilan!! Di jaman saat ini memang sangat susah untuk mencari pekerjaan, baik dari tamatan tingkat SMK sampai Sarjana memang susah untuk mendapatkannya, namun jika orientasi-nya hanya mencari penghasilan sangatlah mudah untuk kita lakukan. Bagaimana agar kita dapat mendapatkan penghasilan itu?
    cara budidaya cacing lumbricus
    Cara Budidaya Cacing Dengan Praktis Dan Mudah
    Tentunya jawaban dari pertanyaan itu adalah dengan bekerja, jika kita sulit bekerja apa yang harus kita lakukan? Selanjutnya adalah dengan usaha sendiri, dan kali ini saya akan memberikan cara usaha yang sangat mudah untuk mendapatkan penghasilan, yaitu tentang bagaimana “Cara Budidaya Cacing Dengan Praktis Dan Mudah”. Mungkin setelah melihat judul dari postingan kali ini sebagian dari Anda akan bertanya-tanya, apa sih untungnya budidaya cacing? Untuk apa cacing di budidayakan?

    Baiklah untuk mendapatkan jawaban itu semua, saya akan memberikan penjelasan mulai dari awal hingga proses bagaimana cara budidaya cacing yang baik dan benar. Cacing adalah binatang tanah yang sangat menjijikkan untuk sebagian orang, namun di antara kita tentunya juga ada yang merasa bahwa cacing tidaklah menjijikkan. Seperti saya pribadi menganggap cacing tidak terlalu menjijikkan, dan hal ini sering sekali saya melakukan kontak langsung dengan cacing tanah saat menggunakan cacing sebagai umpan memancing ikan di empang.

    Cacing memang secara umum menjijikkan, binatang yang hidup di tanah subur atau bahkan di tanah yang kotor seperti : tempat sampah, lumpur got, pupuk kandang, dan beberapa tempat lainnya yang di sukai cacing adalah binatang yang mempunyai banyak kegunaan. Saat ini permintaan cacing di pasaran semakin tinggi, cacing ini bisa di manfaatkan sebagai obat, pakan burung, umpan memancing, pakan ikan, dan lain-lain.

    Cacing berkhasiat bagus untuk burung jika di konsumsi, burung akan lebih segar dan juga fit, selain burung sangat bagus juga untuk ayam aduan agar untuk memberikan performa yang bagus saat di adu. Cacing juga bisa di jadikan obat Penyakit Typus, dengan cacing tanah yang sudah di bersihkan dan di peras airnya kemudian air cacing ini bisa di minum sebagai obatnya. Selain itu juga tentunya dapat di gunakan untuk umpan memancing, banyak yang melakukan hal ini karena cacing sangat di senangi oleh ikan. Banyak juga yang menjadikan cacing sebagai pakan ikan budidaya, lele, belut, ikan hias dan lain sebagainya, karena semua ikan sangat menyukai untuk menyantap cacing.

    Baiklah jika semua hal diatas (manfaat cacing) sudah Anda ketahui apakah jika melihat peluang ini Anda hanya diam saja? Tentunya tidak, mari selanjutnya saya akan mengulas tentang cara budidaya cacing yang baik dan benar agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.

    Langkah-Langkah Cara Budidaya Cacing

    1. Persiapan Tempat/kandang

    Untuk langkah awal adalah persiapan untuk membuat media sebagai tempat/ kandang untuk budidaya cacing. Tempat/kandang bisa di buat dengan sisa-sisa bahan yang tidak terpakai seperti ; genteng tanah, ijuk, bambu, dan rumbia. Yang sudah saya ketahui untuk peternak skala besar telah membuat kandang yang lumayan panjang yaitu sekitar 1.5 x 18 dengan ketinggian 0.45 m. Pembuatan kandang harus di buatkan semacam rak-rak atau tingkatan agar memudahkan untuk memisahkan cacing yang di budidayakan. Serta kandang ini dapat di buka dan tanpa adanya dinding, jadi lebih praktis dan mudah untuk di gunakan. Para peternak cacing pada umumnya adalah dengan menggunakan kandang/tempat budidaya cacing dengan model seperti : pancing berjajar atau pancing bertingkat, kotak bertumpu, dan rack berbaki
    Wadah Untuk Budidaya Cacing Dengan Praktis Dan Mudah
    2. Persiapan Pembibitan Dan Cara Penebarannya

    Pada langkah kedua ini kita di haruskan untuk mempersiapkan pembibitan, dari persiapan pemilihan bibit hingga tempat yang akan di gunakan harus sudah tersedia. Persiapan untuk pembibitan budidaya cacing adalah sebagai berikut :

    Persiapan Awal Indukan Untuk Budidaya Cacing Tanah
    • Mempersiapkan media tumbuh
    • Memilih bibit unggul yang akan di budidayakan
    • Mempersiapkan kandang/tempat yang akan di gunakan serta pelindung kandang agar cacing terhindar oleh beberapa pemangsa
      Pemilihan Calon Induk Yang Akan Di Masukkan Kedalam Kandang Budidaya

      A. Memilih Bakal Induk Yang Berkualitas

      Jika cara budidaya cacing yang akan kita lakukan telah memasuki skala besar maka sebaiknya indukan bisa kita beli dari para penangkar cacing terdekat di kota Anda, namun jika dengan skala yang kecil indukan bisa kita cari dari alam bebas seperti tempat pembuangan kotoran ternak atau tempat lumpur lainnya yang banyak di huni cacing. Indukan cacing yang bagus adalah yang sudah matang usianya dengan tanda tubuh yang besar dan panjang. Tentunya induk seperti ini sangat bagus untuk di budidayakan.

      B. Cara Perawatan Calon Induk Yang Akan Di Budidayakan Adalah Dengan Beberapa Cara Seperti Di Bawah ini :
      • Cacing calon indukan bisa di pelihara sebanyak-banyaknya supaya mendapatkan banyak induk yang nantinya bisa siap untuk di budidayakan. Namun tidak boleh asal dalam pengisian jumlah indukan, dengan perkiraan jika wadah berukuran dengan panjang 2.5 m dan lebar 1 m, sedangkan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat isi sekitar 10.000 ekor bakal indukan cacing tanah dewasa.
      • Jika jumlah cacing semakin bertambah, maka untuk menghindari sesaknya wadah maka harus di pindahkan sebagian.
      • Kombinasikan pemeliharaan antara dua langkah di atas.
      • Membuat pemeliharaan kokon (telur cacing) dengan khusus, dan setelah cacing menetas dan dewasa baru di pindahkan.
      • Melakukan pemeliharaan/perawatan khusus untuk bibit.
      Cara Penebaran Indukan Kedalam Media Yang Telah Di Siapkan

      Jika pada langkah sebelumnya yaitu menyiapkan tempat/kandang lengkap dengan media tumbuh sudah selesai, selanjutnya adalah dengan menanam/menebarkan indukan yang sudah kita pilih kedalam media budidaya. Untuk penebarannya di lakukan sedikit-demi sedikit, jangan langsung semua cacing indukan di masukkan bersamaan. Namun dengan cara sebagian dengan tujuan untuk mengetahui apakah cacing menyukai media yang telah kita buat atau tidak, dan tanda jika cacing menyukainya maka cacing yang kita masukkan akan langsung masuk ke tanah tanpa ada yang berkeliaran di permukaan media atau bahkan cacing-cacing kabur dari media. Dan jika cacing-cacing masih berada di permukaan media dan bahkan ada yang kabur maka media yang kita buat tidak cocok untuknya.

      Setelah penebaran indukan ke media ini harus selalu di pantau setiap 3 jam sekali, pastikan bahwa cacing sudah nyaman dengan tempatnya yang baru. Jika sudah 12 jam cacing tidak ada yang keluar dan berkeliaran maka dapat di pastikan indukan cacing sudah betah dan menyukai tempatnya. Untuk penggantian media adalah dengan cara menyiramnya dengan air kemudian media di peras, sampai air yang keluar berwarna bening.

      3. Sistim Dan Cara Perkawinan cacing Tanah

      Seperti yang kita ketahui bahwa cacing adalah jenis binatang hermaprodit yang memiliki kelamin ganda dalam satu tubuhnya yaitu jantan dan betina, namun dengan ini bukan berarti cacing bisa melakukan perkawinan dengan sendiri, cacing juga memerlukan cacing lainnya untuk berkembang biak. Dari satu pasang induk cacing akan menghasilkan satu kokon ( wadah telur) yang berbentuk lonjong dengan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api, dan kokon ini berisi telur-telur yang nantinya menetas sesuai yang kita harapkan.

      Setiap satu kokon akan berisi sekitar 2-20 ekor anak cacing, dan pada umumnya akan menghasilkan 4 ekor anak cacing saja. Cara penetasan kokon sangat mudah, yaitu dengan cara menaruh kokon-kokon pada tempat yang lembab, kokon akan menetas sekitar 14-21 hari. Dan sesuai dengan penelitian para ahli bahwa 100 ekor indukan cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 anak cacing dalam waktu 1 tahun.

      Setelah anak cacing menetas, maka untuk dewasa anak cacing memerlukan umur sekitar 2-3 bulan lamanya dengan adanya tanda gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan cacing. Dan waktu perkawinan induk cacing adalah sekitar 7-10 hari untuk menghasilkan satu kokonnya.

      4. Cara Perawatan Cacing Tanah 

      Dibawah ini adalah cara pemeliharaan yang baik dan benar untuk budidaya cacing tanah, dan cara ini sudah di lakukan oleh para pembudidaya cacing tanah yang telah sukses di Negara kita :

      Cara Pemberian Pakan Cacing Tanah

      Pemberian pakan untuk cacing tanah sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memberikan 1 kali pakan selama satu hari satu malam, dengan ketentuan pakan yang di berikan sama dengan berat cacing yang di tanam. Jika 1 kilo cacing yang di tanam mama pakan yang di berikan adalah 1 kilo. Dan makanan cacing tanah yang paling bagus adalah kotoran binatang ternak, dan di bawah ini adalah cara untuk pemberian pakan cacing tanah :
      • Pakan sebaiknya di berikan dalam keadaan halus (bubur)
      • Pemberian di lakukan dengan menaburkan di atas media, namun jangan kesemua media tertutup pakan
      • Tutuplah pakan dengan media yang tidak dapat di tembus cahaya, bisa menggunakan terpal dan lainnya.
      • Jika pemberian sebelumnya masih menyisakan pakan, maka pemberian selanjutnya hendaknya di kurangi
      • Perbandingan antara pakan (bubur) dengan air adalah 1:1
      Cara Penggantian Media Cacing Tanah

      Jika sudah lama, maka media juga perlu di ganti, yaitu dengan tanda media telah menjadi tanah (kascing) yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon). Jika hal itu sudah terjadi maka segera ganti media dengan yang baru. Untuk memperbaiki perkembangan dan pertumbuhan maka, telur dan anak cacing harus di pisahkan dengan beda tempat dan hal ini bisa di lakukan setiap 2 minggu.

      Proses Kelahiran (Penetasan Telur) Cacing tanah

      Untuk menetaskan kokon (telur) cacing maka harus di buatkan media penetasan dengan membuatnya dari bahan-bahan seperti kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu. Cara pembuatannya adalah dengan memotong bahan-bahan diatas menjadi ukuran kira-kira 1-2 cm, setelah itu di campurkan dan di aduk semua bahan kecuali kotoran ternak. Langkah selanjutnya adalah mencampurkannya dengan kotoran ternak dengan perbandingan 70:30, selain itu juga harus di tambahkan air agar tetap dengan kondisi basah.

      5. Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Cacing Tanah

      Dalam tahap ini memanglah sangat penting dan perlu di perhatikan karena hal ini adalah paling memberi pengaruh terbesar berhasil tidaknya usaha cara budidaya cacing tanah yang telah kita jalankan. Dan hama adalah musuh utama yang harus kita antisipasi, hama pada cacing tanah bisa berasal dari hewan-hewan di sekitar kita seperti : ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Selain binatang yang memangsa cacing kali ini adalah hama yang tidak memakan cacing namun memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, binatang ini adalah semut merah. Maka lindungi wadah tempat budidaya cacing kita dengan cara di rambang dengan air dengan keseluruhan.

      6. Cara Panen Cacing Tanah

      Hal ini adalah yang paling kita tunggu-tunggu, di sini adalah titik akhir dari usaha kita yang nantinya akan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang kita harapkan. Dalam tahap pemanenan ini sangatlah mudah, dan 2 hal yang dapat di harapkan dari hasil pemanenan cacing tanah ada 2 yaitu :

      • Biomas (cacing tanah itu sendiri
      • Kascing ( bekas cacing)
        Dalam teknik untuk pemanenan cacing ini bisa di terapkan dengan pemberian penerangan cahaya pada media, penerangan bisa di lakukan dengan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Jika media sudah kita berikan penerangan maka cacing akan keluar dari dalam tanah ke permukaan media, sehingga cacing dapat dengan mudah kita pisahkan dari media. Mengapa cacing berkumpul di permukaan media, karena cacing sangat sensitif jika terkena penerangan.

        Jika saat pemanenan terdapat kokon (telur) maka, kembalikan media dan kokon seperti semunya dan hanya mengambil cacing yang siap panen saja, lalu berikan perawatan kokon-kokon itu dengan pemberian pakan selama 30 hari. Dan setelah cacing menetas bisa di pisahkan dengan media tersebut sehingga kascing dapat kita panen. Baiklah cukup sekian pertemuan kali ini yang membahas tentang Cara Budidaya Cacing Dengan Praktis Dan Mudah, semoga penjelasan saya sudah cukup jelas untuk mitra budidaya. .. sukses selalu mitra budidaya !!

        Rabu, 09 Mei 2018

        Inilah Pengaruh Kandungan Air Terhadap Kesuburan Tanaman



        Dasar Pertanian - Air adalah sumber kehidupan bagi setiap mahluk hidup. Tidak hanya manusia dan hewan saja yang membutuhkan air, namun tumbuhan juga sangat memerlukan air. Jika tumbuhan tidak mendapatkan air maka tumbuhan juga akan mati. Air yang memiliki rumus kimia (H2O) adalah cairan yang jernih, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia,

        dampak kelebihan air padatanaman

        kandungan air hujan sangat bermanfaat bagi tumbuhan, Selama siklus hidup tanaman, mulai dari perkecambahan sampai panen selalu membutuhkan air. Tidak satupun proses kehidupan tanaman yang dapat bebas dari air. Besarnya kebutuhan air setiap fase pertumbuhan selama siklus hidupnya tidak sama. Hal ini berhubungan langsung dengan proses fisiologis, morfologis dan kombinasi ke dua faktor di atas dengan faktor-faktor lingkungan.
        Fungsi air bagi tanaman adalah :
        1.    Merupakan unsur penting dari protoplasma, terutama pada jaringan meristematik.
        2.    Sebagai pelarut dalam proses fotosintesa dan proses hidrolitik, seperti perubahan pati menjadi gula.
        3.    Bagian yang esensial dalam menstabilkan turgor sel tanaman.
        4.    Pengatur suhu bagi tanaman, karena air mempunyai kemampuan menyerap panas yang baik.
        5.    Transport bagi garam-garam, gas dan material lainnya dalam tubuh tanaman.

        Kebutuhan air pada tanaman dapat dipenuhi melalui tanah dengan jalan penyerapan oleh akar. Besarnya air yang diserap, oleh akar tanaman sangat tergantung pada kadar air tanah dan kondisi lingkungan di atas tanah. Kisaran kadar air tanah yang tersedia secara optimum berada antara kapasitas lapang (field capacity) dantitik layu permanen (permanent wilting point) (Kramer, 1969). Kondisi ini berada antara 50% sampai 70% air tersedia. Ketersediaan air dalam tanah ditentukan oleh pF (kemampuan partikel tanah memegang air), dan kemampuan akar untuk menyerapnya. Besarnya kemampuan partikel tanah memegang air ditentukan oleh jumlah air dalam tanah. Jumlah air yang diserp oleh akar pada lapisan tanah dari perempat pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adaha 40%, 30%, 20%, dan 10%.

        Menurut Burstom (1956), bahwa defisit air langsung mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman. Proses ini pada sel tanaman diterntukan oleh tegangan turgor. Hilangnya turgiditas dapat menghentikan pertumbuhan sel (penggadaan dan pembesaran) yang akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat.

        1. Fotosintesis
        Defisit air pada saat proses fotosintesa berlangsung berakibat pada kecepatan fotosintesa. Defisit air akan menurunkan kecepatan fotosintesa. Hal ini sebagai akibat dari menutupnya stomata, meningkatnya resistensi mesofil yang akhirnya memperkcil efisiensi fotosintesa.Hasil penelitan Boyer (1970), menyatakn potensial air sebesar 4 bar akan mengakibatkan berkurangnya perluasan daun sampai sebesar 25% dari maksimum yang dapat diperoleh. Potensial air daun 12 bar mengakibatkan terhentinya peruluasan daun. Hasil fotosintesa per unit luas daun mulai menurun pada potensial air daun 11 bar (Gambar 43).
        Apabila melewati potensial air daun 18 bar laju penurunan perluasan daun menjadi maksimum, dan setelah melewati 19 bar sampai 40 bar kecepatan fotosintesa menurun secara drastis dan akhirnya terhenti. Dari penelitian itu disimpulkan bahwa perluasan daun dibatasi oleh ketersediaan air tanah sehingga menurunkan efiiensi fotosintesa. Hal ini berhubungan proses biokimia, karena fotosintesa merupakan proses hidrolisa yang memerlukan air.
        Kisaran defisit air dan potensial air daun bervariasi menurut;
        a.    Umur tanaman
        b.    Posisi daun dalam tajuk
        c.    Kondisi-kondisi pertumbuhan

        Menurut Yahya (1988), jumlah siklus defisit (stress) yang dialami tanaman pada kondisi yang berbeda akan menunjukkan pengaruh yang berbeda pula. Tanaman kapas yang tumbuh pada “growth chamber” (terkontrol) pada potensial air daun 16 bar mengakibatkan menutupnya stomata. Apabila tanaman yang sama ditanam pada lapangan terbuka, hingga potensial daun mencapai 27 bar belum menunjukkna menutupnya stomata walaupun tanaman juga mengalami siklus kekeringan. Stomata mempunya mekanisme penyesuaian terhadap perubahan kandungan air tanah, yang dipengaruhi oleh kapasitas tanah menyimpan air (water holding capacity). Gambar 44 menunjukkan semakin tinggi kapasitas menyi8mpan air tanah semakin lama waktu yang tersedia bagi stomata untuk kembali pada keadaan semula (non stress).
        Penutupan stomata juga dipengaruhi oleh adanya variasi kelembaban relatif yang terjadi di udara. Kelembaban relatif terjadi karena adanya air dalam status uap. Pada suhu tinggi udara akan memegang upa lebih besar dibandingkan dengan suhu rendah. Kelembaban relatif di-nyatakan dalam persentase, ialaah sejumalh uap air pada suatu waktu dibandingkan dengan jumlah total uap air yang dapat diikat oleh udara pada suatu suhu. Kelembaban berperan pada perkmebangan kutikula, mencegah hidrasi kutikula, transpirasi yang akhirnya juga sangat berperan dalam mengurangi adanya water streess. Oleh karena itu dalam hal mencegah water stress kelembaban relatif lebih bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu, karena dipengaruhi oleh faktor meteorologi dan fisiologi tanman seperti kegiatan transpirasi, respirasi dan fotosintesa.
        Kelembaban relatif rendah secara morfologis mempengaruhi endapan lilin yang tebal. Kondisi ini secara fisiologis mempengaruhi kecepatan transpirasi. Lapisan lilin yang tebal menyebabkan terhalangnya energi cahaya mencapai khlorophyl. Sehingga mengurangi efisiensi fotosintesa. Selam kelembaban dalam tubuh tumbuhan berada di atas titik layu, kegiatan metabolisme tak terpengaruhi oleh kelembaban udara. Kelembaban relatif mempengaruhi masuknya air ke dalam jaringan tanaman dan translokasi air dalam tubuh tanaman. Kutikula yang terhidrasi akan meningkatkan aliran air ke daun, karena tekanan daun berkurang. Water stress yang lama dapat meningkatkan tebal dan kepadatan kutikula, menurunkan pemasukan, pelaluan air dan mentabolisme dalam tubuh tanaman. Kelayuan yang berkepanjangan mengakibatkan kutikula kurang permeable pada air. Status ini menimbulkan kelambatan pada pertumbuhan batang dan daun, mengurangi kecepatan transpor ion, menurunkan respirasi, menurunkan aktivitas enzim, megurangi pembelahan sel dan mengurangi sintesa protein. Tetapi meningkatkan enzim hidrolitik, penutup stomata dan mengakibatkan penimbunan asam abisisik.
        Pengaruh stress air terhadap sistem fotosintesa bisa juga melalui pengaruh pada kandungan dan organisasi klorofil dalam kloroplass di dalam jaringan atau sel yang aktif berfotosintesa. Pengaruh stress air pada perangkat fotosintesa tanaman jagung dilaporkan oleh Alberte, Thornber dan Fiscus (1977). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stress air bisa menurunkan kandungan klorofil. Pada tanaman jagung dan tanaman C4 lainnya stress air berpengaruh negatif pada sel-sel mesofil daun. Pengaruh ini lebih besar daripada sel-sel “bundle sheat” karena menurut Yahya (1988),
        Sel-sel mesofil terletak lebih jauh dari jaringan pembuluh yang mensuplai air dengan sel-sel bundle sheat.
        a. Kloroplast mesofil lebih terpengaruh karena mengandung lebih banyak “ligh-harvesting chlorophyl a/b protein (Fotosintem II) yang nampaknya labil pada kondisi stress yang sedang sekalipun
        b. Kombinasi ke dua proses di atas.


        2. Sistem Reproduktif
        Keberhasilan persarian dan penyerbukan tanaman akan menggambarkan kapasitas sink tanaman tersebut. Fase reproduktif merupakan fase yang kritis, karena itu pengaruh faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan air yang langsung terlihat pada sink. Pembuangan, pembuahan dan pengisian biji/buah akan gagal apabila stress air berlangsung lama. Menurut Herrero dan Johnson (1981) bahwa, perpanjangan rambut jagung (silk), tangkai kepala putih (style) terhenti pada air daun (yang meghadap tongkol pertama) kira-kira -9 bar pada tanaman yang mengalami stress kekeringan, dan hanya-14 baru pada tanaman yang diairi cukup. Laju perpanjangan silk dan potensial air daun yang diairi cukup dan tanaman yang mengalami stress kekecingan.
        Hasil penelitian Yahya (1982) menunjukkan bahwa stress air (tanpa irigasi) memperlambat munculnya bunga yang akibatnya memperpendek periode pengisisna biji, sehingga meningkatkan pula kandungan air dalam biji sewaktu panen. Tabel 6 memperlihatkan diperlambatnya muncul bunga jantan (tassel) dan bunga betina (silking) selama 4-5 hari karena adanya stress air. Kekeringan yang terjadi menjelang saat pembungaan sangat berpengaruh pada sistem reproduktif. Pada tanaman padi pengaruh ini meningkatkan sterilitas bunga dan menurunkan persen pengisian biji.


        3. Translokasi
        Pertumbuhan suatu tanaman selain ditentukan oleh kegiatan fotosintesa (fotsintat) dan perombakan bahan kering oleh respirasi, juga ditentuka oleh kelancaran translokasi fotosintat dan unsur hara ke bagian sink. Bahan yang berfungsi sebagai transpor zat-zat (fotosintat dan unsur hara) dari sel ke sel dan dari organ ke organ adalah air.  Translokasi melalui xylem berupa unsur hara yang dimulai dari akar terus ke organ-organ, seperti daun untuk diproses dengan kegiatan fotosintesa. Fotosintat yang merupakan hasil fotosintesa ditranslokasi melalui phloem ke sink (buah, biji atau umbi) ataupun sebelumnya ke batang (sink sementara), bagi tanaman yang menumpukkan fotosintatnya di batang, seperti tebu. 
        Stress air memperlihatkan pengaruhnya melalui terhambtanya proses translokasi. Pengaruh tidak langsung terhadap produksi adalah berukangnya penyerapan hara dari tanah. Hasil penelitian Yahya (1982) dari Universitas Wisconsin, pemupukan nitrogen terhadap kandungan nitrogen (N) dalam daun (komponen klorofil) menunjukkan bahwa adanya stress air kandungan N daun lebih rendah, jauh di bawah titik kritis. Rendahnya penyerapan unsur hara berarti rendah pula laju sintesa-sintesa bahan kering (antara lain protein). Hal ini juga berarti rendah pula hasil akhir yang diperoleh. Secara langsung stress air menurunkan laju translokasi fotosintat ke bagian organ penumpukan (sink) misalnya dalam proses pengisisan biji.

        Inilah Cara Mengatasi Hama Walang Sangit Pada Tanaman Mangga



        Dasar Pertanian - Mengatasi Hama Walang Sangit Pada Tanaman Mangga yang menyebabkan daun pada tanaman mangga gosong dan rontok. Salah satu penyebab daun mangga rusak seperti terbakar adalah hama walang sangit coklat. Setelah kami lakukan penelitian ternyata memang hama walang sangit tersebut yang membuat daun mangga kita rusak, terutama pada daun mangga muda.


        bercak putih pada daun mangga



        Tanaman mangga (Mangifera Indica L.) sebenarnya adalah tanaman asli negeri India, namun kini sudah menjadi tanaman yang tidak asing bagi masyarakat kita. Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat tanaman mangga, walaupun umumnya hanya berupa tanaman pekarangan rumah atau sebagai pelindung maupun sebagai tanaman sela di kebun-kebun warga.
        Mungkin sifatnya yang mudah tumbuh, berdaun rindang dan memiliki banyak varietas dengan buah yang beraneka rasa inilah yang menyebabkan populernya tanaman mangga di Indonesia.
        Dengan banyaknya masyarakat yang menanam mangga disertai minimnya penguasaan tentang teknik budidaya dan pengetahuan tentang hama dan penyakit, mengakibatkan kurang optimalnya produksi mangga di Indonesia.
        Dengan pemakaian Produk NASA yang sudah banyak teruji dan terbukti dalam Teknik budidaya tanaman dan pengendalian hama dan penyakit tanaman,baik yang berupa pemakaian Pupuk Organik Nasa ( Super Nasa,POC NASA,Power Nutrition,dll ) maupun pemakaian Pestisida organik ( Pestona,Natural Pentana,Natural Glio,dll ).Sehingga banyak membantu meningkatkan hasil panen bagi para petani,khususnya petani mangga.
        Adapun Beberapa jenis hama dan penyakit yang umumnya menyerang tanaman mangga  adalah:
        HAMA :
        Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
        • Serangan terjadi saat perpanjangan tunas. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis (embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga.
        • Pengendaliannya :
        1. Dengan pengasapan.
        2. Menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
          Penggerek Pucuk, Tip Borer ( Clumetia transversa )
        • Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda ( flush ) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
        • Pengendalian :
        1. Cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar,
        2. pendangiran untuk mematikan pupa,
        3. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        4. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke dalam lubang di sekitar mangga di tanamkan.
        5. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        Ulat Philotroctis sp
        • Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Philoctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari.
        • Pengendalian : Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        Penggerek BuahSeed Borer ( Noorda albizonalis )
        • Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit.
        • Pengendalian :
        1. pembungkusan buah.
        2. kumpulkan buah terserang lalu dibakar.
        3. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        Bubuk buah mangga
        • Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
        • Pengendalian:
        1. memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini.
        2. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        3. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
        Bisul daun ( Procontarinia matteiana )
        • Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
        • Pengendalian:
        1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        2. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
        3. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari
        Lalat buah ( Bractocera dorsalis )
        • Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri.
        • Pengendalian :
        1. Dengan memusnahkan buah yang rusak.
        2. Pembungkusan buah.
        3. Pemasangan Produk Nasa yang berupa metilat ( Perangkap Lalat Buah ).
        Kepik mangga ( Cryptorrhynoccus gravis )
        • Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
        • Pengendalian :
        1. Dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
        2. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari
        Tungau ( Paratetranychus yothersi , Hemitarsonemus latus )
        • Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
        • Pengendalian :
        1. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        2. Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
        Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
        • Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh.
        • Pengendalian :
        1. Tunas muda terserang dipotong lalu dibakar.
        2. Tangkap dengan perangkap warna kuning.
        3. Pemangkasan teratur.
        4. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        PENYAKIT :
        Gleosporium
        • Penyebab : jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
        • Pengendalian:
        1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        2. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan.
        Diplodia
        • Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
        • Pengendalian:
        1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        2. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
        Cendawan jelaga
        • Penyebab: jamur Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis.
        • Pengendalian:
        1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        2. Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
        Bercak karat merah
        • Penyebab: ganggang Cephaleuros sp. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
        • Pengendalian:
        1. Pemangkasan dahan, cabang, ranting,
        2. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        3. Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
        Kudis buah
        • Penyebab: Elsinoe mangiferae
        • Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
        • Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
        • Pengendalian:
        1. Memangkas tangkai bunga yang terserang.
        2. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        3. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        Antraknose ( Colletotrichum sp )
        • Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok.
        • Pengendalian :
        1. Pemangkasan dahan,cabang dan ranting.
        2. Penanaman jangan terlalu rapat.
        3. Bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
        4. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasadi campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
        5. Penyemprotan dengan  menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
        Penyakit Blendok
        • Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan blendok (getah) yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
        • Pengendalian:
        1. Memotong bagian yang sakit terserang penyakit.
        2. Penguasan produk nasa yang berupa POC NASA ke batang yang terkena penyakit blendok tersebut.Lakukan sesering mungkin.